Rabu, 20 Juni 2012

Pasir Lombok

Pengalaman menyenangkan setelah mencoba paket tour lombok Tempat wisata ketiga yang menarik dikunjungi adalah Pantai Kuta. Yup! Pantai ini benar-benar bernama pantai Kuta, tapi bukan berada di Bali. Kuta adalah nama salah satu desa di selatan Pulau Lombok. Pantai Kuta di Lombok nggak seperti Pantai Kuta di Bali yang crowded banget. Pantai Kuta di Lombok ini nggak banyak pengunjungnya. Kondisi yang relatif sepi ini sangat menyenangkan karena wisatawan nggak harus berdesakan dan terganggu oleh ulah turis lainnya. Acara liburan bersama bersama orang-orang tercinta ke Pantai Kuta jadi begitu bermakna. Apalagi di sekitar lokasi pantai ini sudah dibangun hotel dan tempat penginapan yang murmer. Makin enjoy aja liburannya.

Hal unik dari pantai Kuta di Lombok adalah, pantai ini oleh masyarakat setempat disebut juga sebagai Pantai Merica. Mengapa? Karena pasir yang berada di pantai ini bentuknya mirip merica. Putih, bersih, alami dan tidak terganggu aktifitas deru-deru mesin. Kalau Anda berkunjung ke Pantai Merica, eh maksudnya Pantai Kuta di Lombok, siapkan dana belanja yang banyak. Ada banyak pusat kerajinan rakyat yang siap dijelajahi. Harganya pun terjangkau banget. Contohnya nih, hiasan pernak-pernik dari kerang dijual cuma Rp 5.000 saja. Bikinnya pasti nggak gampang, ribet, dan jualnya cuma lima ribu saja. Layak dibeli deh!

Inilah review beberapa tempat wisata di Pulau Lombok yang bisa saya bagi kali ini. Semoga berguna buat teman-teman blogger yang punya planning mau liburan ke Lombok. Siapkan dana, waktu, perbekalan dan kesehatan yang prima untuk acara jalan-jalan berikutnya. Terutama prepare kesehatan nih. Cuaca di NTB, sama juga kayak di NTT, rata-rata panas sepanjang tahun. Kalau badan sehat, liburan kemanapun pasti bisa asyik aja bawaanya. Ayo berlibur keliling Indonesia!

Jumat, 20 April 2012

Lembaga Zakat Pemberantas Kemiskinan

Personal News Magazine - Pemberantasan kemiskinan di Indonesia diperankan bukan oleh pemerintah, melainkan lembaga-lembaga zakat. Terbukti dari angka pengentasan kemiskinan yang tinggi hanya dilakukan oleh pembagian Zakat.

Cendekiawan Muslim, Azyumardi Azra, mengatakan negara tak mampu memberantas kemiskinan dalam rangka menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan. Kemiskinan, kemelaratan dan pengangguran di kalangan Muslim Indonesia maupun non-Muslim masih sangat besar.

"Negara Indonesia beruntung karena keterlibatan organisasi dan lembaga non-pemerintah yang terus meningkat," ujarnya dalam diskusi awal "Musyawarah Nasional Keenam Forum Zakat" di Gumaya Tower Hotel Semarang, Selasa (17/4).

Menurut Azyumardi, melalui filantropi atau kedermawanan baik zakat, infak, shadaqah dan wakaf, mampu menciptakan kesejahteraan sosial. "Negara kita belum mampu menjalankan kesejahteraan itu. Karena manajemen pemerintah tidak baik. Korupsi terlalu banyak, merajalela," tambahnya.

Data dari BAZNAS menyebutkan, dampak distribusi zakat diantaranya mengurangi jumlah rumah tangga (RT) miskin sebanyak 21,10 persen atau sekitar sembilan hingga sepuluh juta.

Meski demikian, kata Azyumardi, hal tersebut bukan berarti menghilangkan peran negara dalam pemberantasan kemiskinan. Sebab, menciptakan kesejahteraan masyarakat merupakan kewajiban negara. "Bukan berarti menghilangkan tugas pokok negara untuk mengatasi kemiskinan. Kita hanya membantu," pungkasnya.

Ketua Umum BAZNAS, Didin Hafidhuddin, mengatakan zakat sangat berperan penting dalam kesejahteraan masyarakat Indonesia. Meski demikian, negara memiliki andil dalam zakat. "Amil berperan penting dalam pengelolaan zakat. Sedangkan dalam Fatwa MUI No. 8 tahun 2011, posisi amil diangkat ataupun disahkan oleh pemerintah," kata Didin.